Surabaya (suararakyatjatim) – Sektor Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan salah satu sektor usaha yang paling terdampak di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) berkomitmen terus mendukung IKM untuk mempertahankan usahanya agar para pelaku IKM tetap mampu produktif. Salah satunya dengan mengajak pelaku usaha kecil di Jawa Timur untuk memaksimalkan pemasaran produk IKM melalui platform e-Smart IKM.
“Platform ini untuk menggantikan cara penjualan offline yang saat ini sulit dilakukan,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kemenperin RI, Gati Wibawaningsih, STeks, MA, saat Sosialisasi Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia secara virtual, Kamis (3/9/2020).
Program e-Smart IKM dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku IKM untuk mampu memasarkan produknya lewat platform digital. Hingga saat ini, program tersebut sudah diikuti oleh 11.167 IKM di seluruh Indonesia.
Gati menilai dengan adanya platform digital, peluang IKM untuk terus bergerak saat pandemi Covid-19 terbuka lebar. Ini merupakan kesempatan terbaik yang harus dimanfaatkan oleh pelaku industri nasional agar terus bergerak dan menjual produk-produknya melalui platform e-commerce.
Gati juga mengajak agar masyarakat dapat ikut serta membantu IKM dengan berbelanja produk-produk yang mereka hasilkan, sehingga para pelaku industri dapat terus bertahan di masa pandemi Covid-19.
Hal ini sejalan dengan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkangkan Presiden RI, Joko Widodo, akhir Mei lalu. Gerakan ini sebagai bentuk dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah dan IKM yang terkena dampak pandemic Covid-19. Dengan gerakan ini, diharapkan seluruh masyarakat mau berbelanja di usaha mikro dan membeli karya produk Indonesia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Ir Drajat Irawan mengatakan, Pemprov Jatim akan terus gencar menyosialisasikan gerakan #BanggaBuatanIndonesia. Gerakan ini dinilai sangat membantu para pelaku usaha maupun UMKM secara Nasional guna menumbuhkan serta menciptakan iklim usaha yang sehat.
“Neraca perdagangan Jawa Timur pada Juli 2020 mengalami surplus sebesar 195,40 juta dolar AS. Meski begiu, secara kumulatif selama Januari – Juli 2020, neraca perdagangan Jatim masih mengalami defisit 191,10 juta dolar AS.
Oleh karenanya, gerakan #BanggaBuatanIndonesia diharapkan bisa menjadi pendorong naiknya kembali perdagangan Jawa Timur. Selain itu, juga untuk mendorong UMKM agar bisa merambah digitalisasi, dengan tujuan menjamin keberlanjutan bisnis, mengingat di masa pandemi Covid-19 ini masyarakat lebih suka berbelanja secara online.(why)