- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini minta Jembatan Joyoboyo yang terletak di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) kelar di bulan November 2020.
“November harus selesai atau tiga bulan ke depan. Jadi selain jembatan nanti juga bisa jadi tempat wisata,” tegas Risma.
Risma mengungkapkan, saat ini progres pembangunan Jembatan Joyoboyo sudah mencapai 60 persen. Jika nantinya rampung, ia berharap warga sekitar juga mendapat manfaat ekonomi dari adanya jembatan tersebut. Salah satunya adalah dengan cara berjualan souvenir.
“Kalau sudah jadi, warga bisa berjualan souvenir. Karena nantinya banyak yang foto di sini (Jembatan Joyoboyo, red). Jadi harus dimanfaatkan ya,” ujar Risma kepada salah satu warga sekitar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati menjelaskan, tahap pengerjaan saat ini akan dilakukan pemasangan voided slab yang dipesan secara khusus untuk Jembatan Joyoboyo.
“Jadi jumlahnya ada 17 item dipasang berjajar gitu. Pemasangan ini selama kurang lebih tiga hari,” kata Erna.
Ia menjelaskan, untuk bawah voided slab juga dipasang gentangan dengan panjang 24,6 meter. Menurutnya, gentangan itu akan menjadi yang terpanjang se-Indonesia. Sebab, dalam proses pembangunan jembatan sepanjang 150 meter dan lebar 17 meter harus memenuhi berbagai persyaratan. Mengingat, sungai yang dikelola pusat itu hanya diijinkan dua pilar di tengah.
“Karena itu, syaratnya harus dipenuhi. Salah satunya tidak mau terlalu banyak pilar sehingga hanya mengijinkan dua pilar di tengah. Akhirnya ketemu lah gentangnya sampai 24,6 meter tadi. Kalau biasanya itu rata-rata 23,6 meter,” ungkapnya kepada suararakyatjatim.com.(*/why)