Surabaya (suararakyatjatim) – DPD Partai Perindo Kota Surabaya gelar kegiatan silaturahmi dan konsolidasi hantarkan Cawali dan Cawawali Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) di Pilkada Surabaya 2020.
Ketua DPD Partai Perindo Kota Surabaya Samuel Teguh Santoso mengatakan, dukungan Partai Perindo terhadap Paslon MAJU menjadi walikota dan Wakil walikota baru di Pilkada Surabaya sudah tepat.
“Jadi kita ke depan tidak memilih kucing dalam karung. Kita berharap walikota dan wakil walikota yang baru bisa memberikan akses baik masyarakat dengan pemerintah menuju Kota Surabaya sejahtera,” kata Samuel kepada suararakyatjatim.com di Hotel Mercure Surabaya, Minggu (20/9/2020).
Sedangkan problem di Kota Surabaya masih banyak belum di selesaikan. Samuel mengaku, paslon MAJU berkomitmen dan berjanji bisa menuntaskan permasalahan yang ada di Kota Surabaya.
Oleh karena itu, Samuel komitmen memenangkan paslon MAJU di Pilkada akan menggunakan basis Partai Perindo di tingkat bawah.
“Saya optimis targetkan suara pemilih untuk menghantar MAJU di pilkada Surabaya kurang lebih 50 ribu pemilih. Napak tilas itu yang kita utamakan, karena dari situlah lebih efektif menekankan untuk mencoblos MAJU,” terangnya.
Sementara itu, Paslon MAJU sangat mengapresiasi atas semangat Partai Perindo telah memberikan vitamin atau spirit buat paslon MAJU untuk memenangkan di Pilkada Surabaya pada 9 Desember 2020.
“Saya bersama-sama Partai Perindo berkomitmen membangun Kota Surabaya harus naik kelas,” tegas Machfud Arifin.
Machfud Arifin menegaskan bahwa pembangunan Kota Surabaya tidak bisa hanya dilanjutkan saja. Karena malu melihat kota-kota lain yang sudah berkembang pesat.
“Namun saya butuh Perindo bagian dari super tim kekuatan dan spirit membawa Kota Surabaya lebih maju. Jadi untuk mewujudkan Surabaya harus naik kelas, maka harus kita menangkan dulu Pilkada ini,” ungkap Machfud.
Sedangkan Mujiaman Sukirno menyampaikan, bahwa deklarasi Partai Perindo mendukung dan mensukseskan paslon MAJU bisa menang dalam kontestasi pilkada Surabaya.
“Dengan keyakinan yang kuat bahwa Kota Surabaya tdak cukup dilanjutkan kebaikan sekarang. Padahal Surabaya butuh lompatan-lompatan yang tinggi,” kata Mujiaman.
Karena, lanjutnya, masih ada 8 ribu warga Surabaya sekarang tidak memiliki tempat tinggal. Bahkan, masih ada ribuan warga tinggal di pinggir-pinggir rel kereta api, kuburan dan di lahan ilegal.
“Padahal kalau jadi pemimpin yang diutamakan kebijakannya. Jika tidak ada kebijakan, jangan harap sampai kapanpun mensejahterakan warga tersebut,” ujarnya.
Agar persoalan Surabaya ini tuntas, kata Mujiaman, yaitu dibutuhkan pemimpin yang berani turun ke lapangan.
“Jika kami terpilih menjadi pemimpin, berkomitmen Maju kotae makmur wargane. Intinya kami berpihak kepada rakyat dan berjanji menuntaskan surat ijo warga Surabaya. Serta warga memiliki tempat tinggal layak, sejahtera, bersukacita dan bergembira,” pungkasnya.(why)