November 25, 2024

Gubernur Jatim Tegaskan Makna Kesaktian Pancasila

Jawa Timur (suararakyatjatim) – Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang bertepatan pada 1 Oktober dihelat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, yang diikuti Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Upacara juga dihadiri seluruh Kepala Dinas Provinsi Jatim, Wakapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua DPRD Jatim, hingga para Pejabat Aparatur sipil Negara (ASN) Provinsi Jatim, Kamis (1/10/2020).

Pada Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang bertemakan “Indonesia Maju Berlandaskan Pancasila” ini sedikit berbeda dibandingkan pada tahun sebelumnya dengan tetap menerapkan Prokes (protokol kesehatan) menggunakan masker karena mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19 di Jawa Timur.

Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa, Jawa Timur ini merupakan Bumi Mojopahit yang pertama kali memperkenalkan tentang Bhinneka Tunggal Ika. Kalau ada Berbangsa, Bersuku, dan banyak Adat Istiadat, serta banyak Agama. Maka sesungguhnya Majapahit mengenalkan pertama kali Terminologi (pembentukan) Bhinneka Tunggal Ika. “Kami mempercayai, maupun menyakini masyarakat Jatim selama ini membuktikan bahwa dari bumi Majapahit bisa menjadikan referensi Kebinekaan, adalah sebuah keniscayaan yang diikat dalam Keekaan dan, itulah Pancasila,” kata Khofifah usai mempimpin upacara tersebut, Kamis (1/10/2020).

Menurutnya, Bhinneka Tunggal Ika endingnya diikat dengan Pancasila. Bukan Bhinneka Tunggal Ika saja. Tapi, Ikatan dari Kebhinnekaan itu adalah Pancasila. Oleh karena itu, Ia mengatakan, harus menjadikan satu kesatuan. Dalam Pancasila harus satu kerangkah yang didalamnya ada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), undang-undang dasar (UUD) 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika kemudian diikatlah dalam Pancasila.

“Hal tersebut menjadikan pondasi yang merupakan dasar Negara,” ujarnya.

Maka, sambung Khofifah, pilar yang berada pada sebuah negara hendaknya menyatukan sebagai warga bangsa dalam kehidupan masyarakat berbangsa bernegara untuk tetap dalam kerangka religiusitas Ketuhanan Yang Maha Esa. “Tetap dalam kerangka Humanis, bahwa ada proses pemanusian harus kita berikan derajat yang sama atau Equality Before the Law. Artinya, memberikan suasana yang bisa membawa masyarakat dalam persatuan dan kesatuan juga harus kita bangun,” tutur Gubenur Jatim.

Khofifah menambahkan, jangan melakukan diskriminasi, dan sehingga berikan pemerataan yang lebih adil menjadi bagian terpenting. Maka itu, Pancasila harus di Breakdown dalam kehidupan masing-masing. “Bukan hanya pihak Pemerintah. Namun bagaimana Permusyawaratan dapat menjunjung tinggi, Keadilan Sosial diusahakan bersama. Oleh sebab itu, tambahnya, berbicara tentang UUD 1945 dasar dari semua pilar harus di tegakkan bersama,” pungkasnya.(di/why)

Penulis: Agung Wahyudi

Editor: Dodik Wahyu