November 25, 2024

Miliki Visi-Misi Kualitatif dan Kuantitatif, MA-Mujiaman Raih Simpati Publik

Surabaya (suararakyatjatim) – Warga Surabaya bersyukur salah satu pasangan calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Paslon 2 MA-Mujiaman memiliki visi dan misi yang jelas. Hal itu dipaparkan dengan debat publik pertama di Hotel JW Mariot, Rabu (4/11/2020) malam.

Samuel Teguh Santoso sebagai calon independen pada massanya memberi nilai plus terhadap Paslon nomor 2 yang memiliki tag line Surabaya naik level, mendapat nilai plus dibanding Paslon 01.

“Pak MA-Mujiaman mampu menjawab semua pertanyaan dengan cepat dan lugas untuk memajukan Surabaya,” kata Cak Sam sapaan akrab Ketua DPD Partai Perindo Kota Surabaya saat dimintai komentar atas debat Pilkada Surabaya, Kamis (5/11/2020).

Cak Sam juga memuji program Paslon 2 tentang program unggulan dana 150 juta per RT dan penyelesaian Surat Ijo menjadi fokus utama kesejahteraan warga Surabaya .

“Bagi pak MA-Mujiaman mempunyai target pembenahan infrastruktur di kampung-kampung dan peningkatan SDM serta penyelesaian Surat Ijo. Diharapkan 100 hari kerja ke depan Pal MA mampu merealisasikannya,” ungkap Cak Sam mengenai program Paslon 02 yang menarik perhatiannya.

Intinya debat visi misi perdana yang di gelar KPU Kota Surabaya, Cak Sam menyebut, Paslon 2 lebih memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun Surabaya.

Menurutnya dalam debat, Paslon 01 hanya menyampaikan keberhasilan kerja Wali Kota Risma saja tanpa mempunyai program apa ke depan.

“Paslon 02 lebih punya misi, 01 hanya bicara program-program kerja Risma saja,” ujarnya.

Lebih jauh, Samuel menyatakan Paslon nomor 2 lebih kualitatif, kuantitatif dan realistis untuk merubah Kota Surabaya. Ia mengaku, pemaparan program Paslon 02 lebih detail dan sesuai temuan fakta dilapangan.

Salah satunya adalah data tentang kekumuhan. Dalam debat, Eri dengan meyakinkan menyebut kekumuhan di Surabaya sudah nol. Berdasarkan data Surabaya ini sudah nol kawasan kumuh. Parameter kumuh tidak hanya dilihat dari pandangan mata.

“Faktanya, masih ratusan ribu meter persegi kawasan di Surabaya belum bebas dari kumuh. Dalam laman surabaya.go.id, laman resmi milik Pemkot Surabaya, disebutkan jika per 2019 kawasan kumuh di Surabaya mencapai 43,46 ha (setara 434,600 meter persegi). Jumlah seluas itu, tersebar di 21 kelurahan. Saya yakin Pak MA mampu merubah kawasan kumuh menjadi kawasan layak huni sehat dan indah,” jelas dia.

Secara kasat mata, kekumuhan memang masih banyak dijumpai di Surabaya. tidak sulit untuk menemukan. Bahkan banyak warga yang tinggal di rumah dengan kualitas yang buruk. Baik sirkulasi, sanitasi.

“Lebih miris lagi, didapati ribuan warga Surabaya yang tidak punya jamban. Buang hajat di sungai,” ucapnya.

Tidak dipungkiri, menurutnya, kedua Paslon menyampaikannya sama-bagus di dalam debat visi misi. Namun dari segi pertimbangan, MA-Mujiaman jauh lebih inovatif, realistis dan bisa diterima publik karena kajian membangun dan teori keduanya dilakukan. Sehingga bisa mengimplementasi pekerjaan kepada masyarakat.

“Saya setuju dengan program-program MA-Mujiaman. Karena Paslon 2 memiliki empiris di dalam Kota Surabaya lebih komprehenshif. Saya optimis MA-Mujiaman Wali Kota periode 2020-2025 tentu akan mampu menyelesaikan target program unggulan tersebut,” pungkasnya.(why)