Jawa Timur (suararakyatjatim) – DPRD Jawa Timur gelar rapat evaluasi kinerja Bank Jatim tahun 2020 sejauh mana klaim Bank Jatim pada tahun 2021 di dalam menghadapi tantangan pandemi covid-19 di Jawa Timur.
Menurut Komisi C DPRD Jawa Timur Hidayat menyampaikan, bahwa hasil evaluasi ini terdapat banyak catatan, sehingga meminta kepada Bank Jatim ke depan lebih ditingkatkan.
“Terutama kami minta soal penyaluran kreditnya lebih maksimal, operasionalnya lebih efesien dan meminta kepada pihak Bank Jatim untuk soal kredit macetnya harus berkurang karena ada relaksasi dan restrukturisasi,” kata Hidayat usai evaluasi di Gedung DPRD Jatim, Kamis (25/2/2021).
Oleh karena itu, menurut Hidayat, Komisi C DPRD Jatim mendorong Bank Jatim untuk digital Banknya.
“Karena ditemukan ATM Bank Jatim terdapat masih minim di daerah-daerah tersebut. Bahkan, di era milenial fasilitas ATM Bank Jatim dianggap masih jadul. Setoran tunai belum ada dan masih gabung dengan bank-bank yang lainnya,” ungkap Hidayat.
“Lanjutnya, berharap ke depan di Bank Jatim memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih baik.
“Tidak ada kasus-kasus lagi yang menerpa Bank Jatim. Karena dengan kasus yang ada seperti di Malang dan Madura akan menurunkan pencitraan pelayanan kepada Bank Jatim itu sendiri,” terangnya.
Lebih jauh, kata politisi Gerindra ini, di Jawa Timur ada dua BUMD yakni Bank Jatim dan Bank UMKM.
“Kita Harapkan UMKM mikro dan kecil di Jawa Timur mendapatkan pelayanan dari BUMD dan mendapatkan kemudahan restrukturisasi terhadap debitur UMKM yang mengalami dampak dari Pandemi covid-19 tersebut,” tandasnya.
Lanjut Hidayat, karena masih banyak UMKM yang terdampak mengakibatkan tidak dapat keuntungan yang sudah relaksasi harus dipermudah oleh Bank Jatim.
“Sebab di dalam undang-undang juga memperbolehkannya. Intinya di masa bangkit pandemi covid-19, kami minta kepada Bank Jatim mensuport UMKM di Jawa Timur,” pungkasnya.(why)