November 25, 2024

Warga Ketandan Resah, Ini Penyebabnya

Surabaya (suararakyatjatim) – Warga Ketandan Surabaya mengeluh adanya suara bising yang dihasilkan dari aktivitas Cloud 22 Rooftop Bar di Hotel DoubleTree by Hilton Surabaya, Jalan Tunjungan.

Padahal DoubleTree merupakan salah satu hotel bintang lima yang baru saja diresmikan pada awal tahun 2021 ini. Cloud 22 Rooftop Bar sendiri berada di lantai 22. Meski begitu, faktanya sudah membuat resah aktivitas warga setempat.

“Kalau suara muncul sih berdasarkan laporan warga satu minggu setelah lebaran itu suaranya mulai keras. Sebelumnya itu tidak ada. Sebelum lebaran tidak terlalu keras,” kata Ketua RW 4 Ketandan, Indra Bagus, Selasa (8/6/2021).

Indra mengatakan, keluhan warga itu sempat disampaikan ke lurah setempat dengan mengundang pihak hotel pada Jumat (4/6/2021) siang. Tapi kejadian yang sama nyatanya diulang kembali pada malam harinya.

“Makanya kita disepakati, kita tuntutannya adalah supaya suara tersebut tidak muncul lagi. Ternyata setelah kita fasilitasi Jumat (4/6/2021) kalau gak salah malamnya berbunyi lagi suaranya,” ujarnya.

Ia juga menunjukkan bukti video aktivitas yang menimbulkan suara bising di Cloud 22 Rooftop Bar di Hotel DoubleTree. Melalui video yang diperlihatkan itu, sangat jelas suara di lantai 22 itu sangat keras hingga terdengar dari pemukiman warga.

“Ternyata aktivitas mereka yang terakhir kita rekam sampai jam setengah dua belas malam. Yang saya rekam (suara, red) itu jam 12 malam yang tanggal 29 (mei) itu,” tuturnya.

Keluhan itu dengan cepat direspon pihak Hotel DoubleTree saat menghadiri rapat hearing di Komisi B DPRD Surabaya, Selasa (8/6/2021).

Marketing Communication Manager Hotel DoubleTree Surabaya, Icha Ayuningtias menyampaikan, pihaknya bakal membenahi aktivitas di Cloud 22 Rooftop Bar sehingga tidak lagi menimbulkan kebisingan.

“Kami tentunya merespon dengan serius karena memang kami hidup berdampingan dengan warga. Bagaimana respon serius itu? Kita mendatangkan teknisi orang ahli yang membantu kita untuk melihat bagaimana penangan yang sesuai dari komplain tersebut supaya tidak terjadi lagi,” ungkapnya.

Sementara mengenai bukti video warga yang memperlihatkan aktivitas di Bar lantai 22 hingga melewati batas jam operasional di tengah pandemi, pihaknya mengaku sudah memberi imbauan kepada pengunjung jika bar tutup pada pukul 22.00 WIB.

“Kalau jam operasional memang sampai jam 10 (malam) kita pastikan menyampaikan ke tamu kita tutup,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi B, Anas Karno yang kebetulan rumahnya terletak tidak jauh dari hotel tersebut meminta pihak hotel segera memenuhi keluhan warga.

“Kita beri kesempatan pihak daripada DoubleTree untuk memperbaiki tekniknya supaya (suara, red) tidak sampai keluar. Tidak berisik dan menggangu aktivitas lingkungan setempat,” pungkasnya.

Dari kebisingan suara yang berasal dari Hotel DoubleTree itu, setidaknya ada 5 RT di Ketandan yang warganya merasa aktivitasnya terganggu saat malam hari.(why)