November 25, 2024

DPRD Minta Pemkot Gencarkan Razia dan Penyuluhan Prokes

Surabaya(suararakyatjatim) – Ketua Komisi D bidang Kesehatan DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, meminta jajaran Pemerintah Kota Surabaya mengggalakkan lagi razia dan penyuluhan disiplin pada protokol kesehatan di masyarakat.

Ini disampaikan, menyusul tingginya kembali angka posotif Covid-19 di Kota Pahlawan. Bahkan, banyak melahirkan cluster-cluster rumah tangga.

“Disiplin protokol kesehatan adalah kunci tindakan pencegahan dari ancaman Covid-19. Pakai masker, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitazer, saling jaga jarak, hindari kerumunan, tidak keluar rumah kalau tidak perlu,” ujar Khusnul, Selasa (29/6/2021).

“Kalau perlu, disosialisasikan memakai masker dobel atau rangkap, karena varian baru Covid-19 yang sekarang ini, lebih berbahaya dari strain aslinya: mudah menyebar dan menular,” lanjutnya.

Ia menyarankan, upaya-upaya untuk mendisiplinkan terhadap protokol kesehatan, juga melibatkan unit-unit paling di bawah: kelurahan, LPMK, RW dan RT, melibatkan segenap tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat.

“Yang tidak memakai masker, diberi masker. Yang masker diplorot, ditegur dan dibetulkan. Juga diingatkan lagi, pentingnya jaga jarak, dan menghindari kerumunan, karena kita tahu Covid-19 menular melalui droplet atau percikan pernapasan,” kata Khusnul kepada suararakyatjatim.com

Ia mengatakan, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Surabaya, bersama TNI-Polri, segenap tenaga kesehatan, sinergi dengan gotong royong masyarakat, untuk menanggulangi pandemi Covid-19 yang semakin tinggi.

“Pelayanan rumah-rumah sudah optimal. Sampai bed-bed penuh, dan penderita antre atau dianjurkan karantina di rumah,” ujarnya.

Maka, katanya, pada aspek lain harus diikuti semakin ketatnya disiplin protokol kesehatan di masyarakat.

“Kami menganjurkan razia dan penyuluhan Prokes dilakukan lebih gencar: di kampung, di restoran, rumah makan, warung, di jalan-jalan, di pasar, mengingatkan kembali masyarakat tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan,” kata Khusnul. (why)