November 25, 2024

DPRD Surabaya Minta PTM Sekolah Ditunda

Surabaya(suararakyatjatim) – Melonjaknya angka kasus Covid-19 di Surabaya membuat Pemerintah Kota (Pemkot) mempertimbangkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Pahlawan. Meskipun keputusan pusat sudah direncanakan mulai Juli 2021, namun pemkot masih menunggu perkembangan Covid-19.

Hal tersebut direspon baik oleh Dewan Kota Surabaya, Menurut Dr. Akmarawita Kadir, PTM sebaiknya ditunda karena melihat lonjakan covid-19 yang meningkat di kota Surabaya, dan juga adanya strength baru yang bisa menyerang anak-anak, dan juga BOR Rumah Sakit yang meningkat.

“Sehingga untuk sementara, supaya tidak menimbulkan klaster sekolah maka untuk PTM ini ditunda, dan saya rasa ini langkah yang tepat,” kata Dr. Akmarawita Selaku Sekretaris Komisi D, Selasa (30/06/2021).

Sebenarnya persiapan PTM di Surabaya sudah bagus, SOP yang dibuat juga sudah disiapkan. Tapi semua ini ditentukan oleh satgas covid setempat.

“Dan kebetulan satgas covid juga menilai pertimbangan yang memang cukup riskan jika melakukan tatap muka secara terbatas,” jelasnya.

Komisi D juga sudah meninjau sekolah percontohan yang dilakukan simulasi, dan itu cukup bagus, namun ada beberapa kendala seperti audio visual, karena kalau daring terbatas juga butuh video dan audio dimana yang dilakukan di sekolah bisa juga dilihat murid-murid yang dirumah.

“Saya rasa cukup siap untuk PTM ini, cuma karena situasinya seperti ini, saya rasa tepat untuk PTM ini ditunda terlebih dahulu,” tegasnya kepada suararakyatjatim.com

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo memastikan bahwa selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut pelaksanaan PTM di tengah pandemi Covid-19. Mulai dari simulasi pembelajaran dengan protokol kesehatan yang ketat hingga asesment kepada setiap sekolah terus dikebut hingga saat ini.

“Jadi, sekolah itu tidak hanya difasilitasi protokol kesehatan, namun juga harus ada Satgasnya. Bimtek kepada Satgas itu juga terus dilakukan oleh pemkot supaya semua prokes berjalan dengan baik. Pada prinsipnya, semua sekolah di Surabaya sudah siap menyambut PTM,” kata Supomo.

Namun begitu, ia mengaku masih akan mematangkan konsep tersebut. Bahkan, ia memastikan akan berkoordinasi dengan sejumlah pakar pendidikan hingga kesehatan untuk mematangkan konsep ini, sehingga aturan teknis yang dibuat memperhatikan berbagai pihak.

“Nah, kalau PTM ini batal dan tetap daring. Maka, guru harus kreatif komunikatif dan inovatif dalam menyampaikan materinya,” pungkasnya.(why)