Surabaya(suararakyatjatim – Aksi protes warga Deles, Klampis Ngasem, Surabaya atas keberadaan Hokky Swalayan di sekitar pemukiman mereka sudah terdengar di telinga Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni.
Legislator muda yang akrab disapa Thoni ini merespon persoalan warga yang melayangkan protes kepada pihak Hokky Swalayan beberapa waktu lalu.
Dari aksi protes warga itu, ada dua tuntutan yang dipersoalkan yakni, warga meminta manajamen Hokky Swalayan agar merekrut karyawan dari warga sekitar dan mempertanyakan mengapa tidak ada sosialisasi terlebih dahulu ke warga soal pembangunnya.
“Untuk manajamen Hokky itu tetap merekrut setidaknya 10% dari warga setempat. Karena kawasan industrialisasi itu yang harus menikmati warga sekitar terlebih dahulu,” kata Thoni saat dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (5/8/2021).
Menurut legislator yang juga mantan wartawan ini, dengan bukanya swalayan baru di kawasan tersebut dapat menghidupkan roda perekonomian bagi warga.
Oleh karena itu, ia berharap manajamen Hokky dapat merekrut karyawan dari warga sekitar dengan menyesuaikan kompetensi yang diperlukan.
“Apalagi di masa pandemi ini banyak orang yg kehilangan pekerjaan. Jangan sampai warga sekitar menjadi penonton atas berkembangnya wilayah industrialisasi,” pungkas Thoni yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya ini.
Selain itu, ia mengaku belum mengetahui terkait perizinan pembangunan Hokky yang juga sedang dipersoalkan warga Klampis Ngasem itu.
Namun, ia meminta Pemkot Surabaya untuk menahan izin mendirikan bangunan Hokky apabila belum merealisasikan tuntutan warga.
“Jika dalam batas waktu tertentu Hokky tidak segera merealisasikan itu, maka kami (Komisi A, red) akan merapatkan dengan warga,” tegasnya kepada suararakyatjatim.com
Secara terpisah, Ketua RW 04, Kelurahan Klampis Ngasem, Eko Busono menyebutkan, pihaknya sudah mengirimkan surat ke lurah setempat untuk bisa membahasnya bersama pihak Hokky.
“Surat itu kan saya tujukan kepada lurah. Harusnya pihak manajamen itu menghubungi lurah atau bagaimana, atau lurah menghubungi manajamen. Setelah itu dipertemukan kepada kami untuk rencana-rencana sosialisasi. Minimal kan kita ini pengurus kampung tahu dulu,” ujarnya.
Hingga saat ini Manajemen Hokky Swalayan belum juga menemui warga yang sudah beberapa hari ini menunggu jawaban.(why)