Surabaya(suararakyatjatim) – Ketidakhadiran Ketua DPC PKB Kota Surabaya Musyafak Rouf dalam silaturahmi pemimpin partai politik dengan Wali Kota Surabaya di Hotel Lazareta, Senin (06/09) lalu menimbulkan tanda tanya besar.
Dalam acara itu dari seluruh partai yang diundang, Hanya Ketua PKB Kota Surabaya Musyafak Rouf yang tidak hadir dan mengirimkan perwakilan.
Ketua DPC PKB Surabaya, Musyafak Rouf mengatakan, saat itu dirinya memang tidak dapat hadir karena sedang berada di luar kota. Namun ia juga tidak mengirimkan delegasi ke acara tersebut karena pertimbangan urgensi.
“Kalau sekedar hello saja, ya saya kira bebannya terlalu berat ketua partai diundang hanya untuk makan-makan,” jelasnya pada Rabu (08/09/2021).
Menurut Musyafak dalam pertemuan itu, idealnya membicarakan soal politik dan kepentingan warga Surabaya. Musyafak juga mengatakan, banyak persoalan yang bisa menjadi bahan pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Diantaranya soal pajak yang tidak masuk dalam pendapatan daerah, namun tiba-tiba sudah dibelanjakan.
“Di Jatim pajak senilai Rp1,2 triliun dibelanjakan tapi mendahului perubahan anggaran. Dewan hanya diberitahu begitu saja. Bisa jadi di Surabaya juga seperti itu,” ungkapnya.
Selain itu Musyafak juga menyoroti soal Rencana Kerja Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selama ini tidak pernah diterima oleh para legislator DPRD Surabaya.
“Kalau RKA tidak diberikan, bagaimana dewan bisa menyoroti penggunaan anggaran dinas di Pemkot Surabaya,” terangnya.
Keberadaan pegawai outsourcing yang tidak jelas, juga patut dibicarakan. Mengingat dengan anggaran yang besar, penempatan tenaga kerja outsourching dinilai kurang strategis.
“Anggaran pembiayaan untuk outsourcing sebulan mencapai Rp62 miliar. Outsourcing itu ditaruh di mana saja, di dinas-dinas ada dan itu banyak sekali. Ada 13.700 pegawai outsourcing,” jelasnya kepada suararakyatjatim.com
Menurut Musyafak, di samping perekrutan outsourcing selama ini tidak jelas, bahkan cenderung tenaganya dimanfaatkan oleh para ASN. Inilah yang membuat para ASN akhirnya lebih banyak waktu luang untuk bersantai.
Musyafak mengakui, kalau dirinya tidak hadir dalam undangan forum silaturahmi parpol. Namun ia menerima kabar akan ada pertemuan lanjutan ketua Parpol dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Ia pun berencana datang ke acara tersebut jika dalam acara membahas kepentingan warga Surabaya.
“Kalau pertemuan untuk membahas soal kepentingan warga Surabaya monggo saja. Saya akan datang selama tidak ada halangan syar’i,” pungkasnya.(why)