Surabaya(suararakyatjatim) – Banjir di Surabaya beberapa hari lalu membuat Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Agoeng Prasodjo, angkat bicara.
Banjir Kota Surabaya selalu menjadi topik pembicaraan yang menarik untuk diulas di kota terbesar kedua di Indonesia ini.
Seperti banjir di kota Pahlawan yang terjadi pada hari Jumat (7/01) lalu. Hujan deras yang mengguyur kota Surabaya selama sekitar satu jam membuat beberapa titik terendam air. Genangan air setinggi ban mobil itu terjadi di tengah kota. Diantaranya di depan kampus B Unair, Jalan Dharmawangsa, Jalan Karangmenjangan, Jalan Gubeng, Jalan Gubeng Kertajaya, dan beberapa kawasan lain.
Hal tersebut membuat Agoeng Prasodjo, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, angkat bicara.
Menurut Agoeng, banjir yang terjadi di Surabaya pada Jumat (7/01) sore diakibatkan karena banyaknya brandgang yang ditutup. Akibatnya air hujan yang mengalir mengalami kemampetan atau kurang lancar.
“Beberapa ruas jalan kota (tengah kota) yang biasanya gak banjir sekarang jadi banjir. Ini kan masalah. Apalagi ada salah satu apartemen yang menutup brandgang, ini kan masalah.” Ujarnya, Selasa (11/1/2022).
“Fungsi brandgang harus dikembalikan ke fungsi awalnya.
Nanti kita lihat dipasangkan (dengan pompa air). Masalah bangunan gampang itu kalau dia niat kan bisa disudet.” Tegas Agoeng kepada suararakyatjatim.com,
Menurut Agoeng banjir beberapa hari lalu itu tidak seratus persen karena kesalahan pompa air. Hanya saja mesin pompa selama ini dianggapnya kurang maksimal, sehingga perlu diadakan pengoptimalan kinerja pompa air.
Masih menurut Agoeng Prasodjo, solusi dari banjir di kota Surabaya ada beberapa hal. Pertama, mengembalikan fungsi brandgang yang selama ini banyak yang disalahgunakan, dan yang kedua memaksimalkan fungsi mesin pompa.
“Pemerintah kota harusnya tidak takut (mesin pompanya) rusak dan harusnya (yang rusak) ganti yang baru.” imbuhnya.
” Untuk brandgang akan kita sidak untuk menjaga dari penyalahgunaan. Dan pompanya kalau sudah tua harus diganti.” pungkasnya.(why)