Surabaya,suararakyatjatim.com -Jumlah siswa yang masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bertambah dibanding Januari. Dinas Pendidikan Kota Surabaya mencatat terdapat 674 pelajar SD-SMP yang baru terdata pada Februari.
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah menyebut, pada Januari hanya ada 42.424 pelajar SD-SMP yang masuk kategori MBR.
”Angka ini kemudian bertambah pada Februari. Yakni 42.101 anak. Jadi tambahannya ada 674 orang,” kata Khusnul Khotimah ketika ditemui ketika hearing bersama Dinas Pendidikan Kota Surabaya terkait evaluasi pemberian seragam gratis, Senin (7/3/2022).
Angka itu diperkirakan akan terus bertambah. Dispendik Kota Surabaya disebut sedang menutup aplikasi pendaftaran MBR. ”Di-hold dulu. Sekarang disinkronisasikan dan dipastikan jumlahnya berapa,” ujar Khusnul Khotimah kepada suararakyatjatim.com,
Berdasar catatan Dispendik pada 2021 ada 16.987 siswa SD negeri yang tercatat mendapatkan seragam gratis. Pemkot Surabaya mengeluarkan 19.733.967.770 atau Rp 19 miliar untuk kebutuhan tersebut.
Sementara itu, ada 4.281 siswa SD swasta yang tercatat mendapatkan seragam gratis. Pemkot memberikan 4.973.280.510 atau Rp 4 miliar untuk mereka.
”Dalam 1 paket, pemkot menggelontorkan Rp 1.161.710 berisi 19 item,” jelas Khusnul.
Pemkot telah mengeluarkan dana sebesar Rp 18.909.153.670 atau Rp 18 miliar untuk pemenuhan seragam gratis pada 16.277 siswa SMP negeri. Kemudian, Rp 11.725.139.030 telah digelontorkan untuk seragam gratis pada 10.093 siswa SMP swasta.
”Keseluruhan anggaran ada Rp 55 miliar atau Rp 55.341.540.980 yang telah digelontorkan pemkot untuk pemenuhan seragam gratis tahun lalu,” kata Khusnul.
Untuk 2022, Pemkot Surabaya mencatat ada 56.922 pelajar SD negeri dan19. 506 siswa SD swasta yang akan mendapatkan seragam gratis. ”Kemudian 28.288 pelajar SMP negeri dan 14.879pelajar SMP swasta yang mendapatkan seragam gratis. Total 119.595 pelajar yang mendapatkan seragam gratis tahun ini. Anggarannya Rp 72 miliar,” jelas dia.
Rencananya, tiap pelajar MBR mendapatkan seragam senilai Rp 1.161.710. Dalam 1 paket, terdapat 19 item. ”Di antaranya adalah 2 stel seragam biru-putih untuk SMP, merah-putih untuk SD, sabuk, badge, dan atribut lain,” urai Khusnul.
Namun, pelajar MBR yang dijanjikan seragam gratis itu belum juga mendapatkan paket seragam dan atribut. Beberapa faktor menyebabkan keterlambatan itu.
”Mohon pola perencanaan diperbarui jangan sampai distribusi seragam gratis tertahan. Harus sesuai Permendikbud. Jangan sampai tahun ajaran 2022-2023 masih ada MBR yang kesulitan dapat seragam,” ucap Khusnul.
Beberapa pelajar MBR bahkan diminta membayar terlebih dahulu. Dia meminta data pelajar MBR disinkronisasikan dengan data keluarga MBR di Dinas Sosial.
”Maksimal 2 minggu setelah masa PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) ditutup,” pungkas Khusnul Khotimah.(Adv/why)