November 25, 2024

Surabaya PPKM Level 1, Ketua DPRD: Jelang Ramadan Tancap Gas Pemulihan Ekonomi

Surabaya, suararakyatjatim.com – Kota Surabaya kembali masuk ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1, sesuai Instruksi Mendagri 18/2022. Masa pemberlakuan PPKM ini 22 Maret hingga 4 April 2022.

Sebagai konsekuensi dari PPKM Level 1, menurut Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono ada beberapa relaksasi akan dilakukan, mulai dari tempat ibadah dibuka dengan kapasitas maksimal 100 persen, pembelajaran tatap muka, kegiatan ekonomi semakin terbuka, hingga ruang terbuka hijau dibuka kembali.

”Kita semua bersyukur, tren kasus Covid-19 melandai, dan sisi lain vaksinasi dan penanganan berbasis test, tracing, dan treatment di Surabaya terus dipacu. Ini yang kemudian mendorong penurunan level PPKM. Selamat bagi seluruh masyarakat, pemerintah kota, TNI, Polri, dan tenaga kesehatan yang telah bekerja keras bersama menjaga kota ini,” ujarnya, Selasa (22/3/2022).

Adi mengatakan, momentum penurunan level PPKM untuk Surabaya menjadi semakin spesial karena menyongsong datangnya bulan Ramadan di mana awal bulan puasa tersebut diprediksi dimulai pada awal April 2022.

”Bulan Ramadan selalu disambut dengan rasa antusias untuk beribadah. Ke masjid hingga menjalankan ibadah yang bermakna sosial seperti bersedekah. Pasar-pasar rakyat juga bergeliat di bulan Ramadan. Jadi dengan PPKM Level 1, semua direlaksasi. Dan ini saya yakin membuat warga semakin bergembira menyambut Ramadan karena aktivitas ibadah sudah mendekati normal dan di sisi lain geliat ekonomi juga mulai terasa,” jelas politisi PDI Perjuangan kepada suararakyatjatim.com,

”Artinya PPKM Level 1 juga merupakan momentum untuk terus nge-gas pemulihan ekonomi,” imbuh Adi.

Adi pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga situasi COvid-19 tetap terkendali dengan baik melalui penerapan protokol kesehatan secara disiplin.

“Tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Juga penting menjaga kesehatan, dan konsumsi makanan yang sehat. Juga konsumsi minuman maupun makanan penjaga daya tahan tubuh, bisa dengan makanan-minuman khas lokal seperti jamu, buah lokal, dan sebagainya,” papar Adi.

Selain protokol kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh, kunci untuk terus menjaga situasi COvid-19 adalah vaksinasi. Di Surabaya, Adi bersyukur, vaksinasi dosis pertama dan kedua sudah sangat masif, yaitu masing-masing mencapai 131 persen dan 114 persen. Adapun untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster, mencapai 22 persen.

”Bagi yang belum vaksin, ayo segera ke fasilitas kesehatan atau sentra vaksinasi terdekat. Saya minta Dinas Kesehatan untuk terus memacu vaksinasi. Masifkan, bikin jemput bola, karena ini demi keselamatan warga dan sangat menentukan relaksasi berbagai sektor kegiatan,” pungkasnya.(why)