November 25, 2024

Pemerintah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Minggu 3 April 2022

Jakarta, suararakyatjatim.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menetapkan awal Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriah hari Minggu (3/4/2022).

Penetapan itu merupakan hasil keputusan Sidang Isbat yang berlangsung sore sampai petang hari ini, Jumat (1/4/2022), di Kantor Pusat Kementerian Agama, Jakarta.

Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama bilang, dari 101 titik pemantauan yang tersebar di 34 Provinsi Indonesia, posisi bulan baru (hilal) belum terlihat jelas.

Laporan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama menyatakan, posisi hilal di Indonesia petang hari ini secara umum tingginya kurang dari 2 derajat, dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.

Berdasarkan hasil pengamatan hilal dan musyawarah para ulama, cendekiawan serta para ahli falakiyah, Menteri Agama mengumumkan Ramadan tahun ini dimulai besok lusa.

“Dari hasil pantauan hilal di 101 titik di 34 provinsi, tidak ada satu pun perukyat yang melihat hilal. Dengan demikian, 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu 3 April 2022. Mudah-mudahan dengan hasil Sidang Isbat ini, seluruh Umat Islam bisa menjalankan ibadah Ramadan bersama-sama sebagai simbol kebersamaan anak bangsa,” ujar Yaqut.

Sebelumnya, Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadan 1443 Hijriah hari Sabtu tanggal 2 April 2022.

Keputusan tersebut berdasarkan hasil hitungan wujudul hilal yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Sementara, Kementerian Agama menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah berdasarkan metode gabungan penghitungan astronomi (hisab), serta pantauan langsung di sejumlah titik dengan teropong (rukyat).

Sekadar informasi, tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Agama mengacu pada kriteria hilal bulan awal Hijriah dengan ketinggian 2 derajat, dan sudut antara matahari dan bulan yang terilihat dari bumi (elongasi) 3 derajat.

Tapi, mulai tahun ini, Kementerian Agama Republik Indonesia menggunakan acuan yang disepakati bersama Menteri Agama Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Merujuk acuan baru tersebut, awal bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijjah disepakati dengan indikator tinggi bulan yang terlihat minimal 3 derajat, dan elongasi minimal 6,4 derajat.(*/why)