Surabaya, suararakyatjatim.com – Hari libur lebaran di Kota Surabaya dicederai oleh insiden kecelakaan di seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park (Kenpark) Jalan Kenjeran, Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak. Bangunan untuk wahana tersebut jebol dan sembilan orang terjatuh, Sabtu (7/5/2022)
Merespon insiden ini, Arif Fathoni Anggota Komisi A DPRD Surabaya mengaku jika dirinya dan keluarga juga menjadi penikmat wisata di Kenpark, untuk menenami anak bermain kuda dan makan lontong kupang sambil melihat suasana laut.
“Mungkin karena pandemi, sehingga pengelola tidak melakukan perawatan dengan maksimal sehingga disana sini tempat wisata ini tidak terlalu nikmat untuk dikunjungi karena tidak rapi disana sini,” ucap Toni-sapaan akrab Arif Fathoni.
Namun, kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya ini, karena sudah menyangkut insiden publik, maka dirinya berharap agar pihak kepolisian melakukan penyidikan secara menyeluruh. “Apakah ada unsur kelalaian pengelola atau tidak, mengingat sudah ada korban jiwa,” tegasnya kepada suararakyatjatim.com,
Menurut politisi muda Partai Gokar yang kini menjabat sebagai Ketua DPD II Kota Surabaya ini, meskipun waterpark dimiliki oleh swasta murni, dirinya berharap Pemkot melakukan audit secara keseluruhan.
“Apakah semua wahana permainan sudah memenuhi unsur laik pakai atau tidak. Hasil dari audit tersebut menentukan apakah Pemkot masih memberikan ijin operasional atau mencabut ijin operasionalnya,” tandasnya.
Jika hasilnya Pemkot harus menutup ijin operasional, lanjut Toni, maka dirinya juga berharap seluruh pedagang, penjaja kuda dan warga Surabaya yang mengadu nasib di waterpark juga dipikirkan untuk ditampung di Pantai Ria Kenjeran yang dimiliki oleh Pemkot,
“Agar mereka masih bisa menyambung hidup melalui keindahan alam kota Surabaya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubrun, membenarkan kabar soal insiden jebolnya seluncur di area Kenpark Surabaya. “Iya benar, tadi ada warga yang jatuh dari seluncuran Kenpark,” katanya.
Menurut dia, seluruh korban di area bagian depan Kenpark itu sudah mendapatkan penanganan.
Ridwan menjelaskan, dari sembilan orang yang terjatuh di seluncuran, di antaranya satu anak yang terindikasi cedera otak. “Anak itu sudah dirujuk ke rumah sakit dengan menggunakan mobil warga sekitar,” ujar dia.
Sedangkan tiga anak lainnya, lanjut dia, terindikasi close fraktur tangan maupun kaki dan sudah dirujuk menggunakan ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) dan ambulans puskesmas. Sedangkan lima orang lainnya menderita luka ringan dan shock.
“Untuk keseluruhan korban sudah dirujuk ke RSUD Soewandhie. Perkembangan lanjut nanti akan disampaikan kembali,” kata dia.(why)