suararakyatjatim.com – DPRD Surabaya mengapresiasi terobosan Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya yang menghadirkan aplikasi berbasis website bertajuk Link and Match ASSIK (Arek Suroboyo Siap Kerjo).
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Cahyo Siswo Utomo mengatakan, dengan adanya aplikasi ASSIK, maka dapat menurunkan angka pengangguran di Surabaya yang masih tinggi.
“Kami apresiasi kepada pemkot, khususnya dinas perindustrian dan tenaga kerja (disnaker) yang meluncurkan aplikasi pencari kerja berbasis web, ASSIK. Ini merupakan salah satu upaya pemkot untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran di Surabaya,” kata Cahyo, Kamis (30/6/2022).
Politisi PKS ini mengungkapkan, berdasarkan data dari BPS pada Agustus 2021, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Surabaya terbilang tinggi, menyentuh hingga 9,68 persen. Dari data TPT tersebut, sebanyak 60 persen dari kalangan usia muda yakni, 15 sampai dengan 24 tahun.
“Kami berharap, melalui aplikasi tersebut masyarakat Kota Surabaya bisa mencari berbagai lowongan pekerjaan yang dibutuhkan. Selain itu, ASSIK ini juga lebih memudahkan, karena calon pelamar hanya perlu mengisi data melalui aplikasi tersebut,” paparnya.
Meski menjadi satu upaya yang inovatif, Cahyo memiliki sejumlah catatan, di antaranya terkait optimalisasi server dan keamanan database masyarakat Surabaya.
Dia meminta agar pemkot memastikan keamanan data penduduk. Jangan sampai terjadi kebocoran data. Di sisi lain, server ASSIK juga harus terus dioptimalisasi.
“Mengingat aplikasi ini masih baru, maka perlu mendapat perhatian dari pemkot khususnya dari sisi teknis. Misal terkait server database yang digunakan. Bagaimana kapasitas databasenya, kalau diakses oleh banyak user apakah bisa stabil atau malah mengalami down server,” papar Cahyo
Kemudian terkait keamanan server, Ketua Fraksi PKS ini mengingatkan bahwa aplikasi ASSIK berisikan data-data pribadi dari user yang menggunakan, maka harus dipastikan jaminan keamanan pribadi dari user.
“Kami ingatkan jangan sampai terjadi kebocoran, apalagi sampai dilakukan hack dari data user tersebut,” tegasnya.
Cahyo menekankan, tujuan dan semangat dari ASSIK adalah untuk mengurangi pengangguran di Surabaya. Oleh sebab itu, Cahyo mendorong agar Disnaker Surabaya turut melakukan kombinasi dengan memberikan pelatihan-pelatihan kerja maupun wirausaha bagi para pencari kerja.
“Kombinasi ASSIK dengan pelatihan wirausaha harus terus dikuatkan, sehingga mereka bisa mengembangkan ide dan kreativitasnya untuk berwirausaha. Dengan begitu dapat membantu pemkot dalam mengurangi angka pengangguran di Surabaya,” tuntas Cahyo.
Sampai saat ini, sudah ada 57 perusahaan yang bergabung di dalam ASSIK dengan sedikitnya terdapat 1.436 lowongan pekerjaan yang siap di-apply oleh masyarakat. ASSIK dapat diakses melalui https://disnaker.surabaya.go.id/assik. (why)