suararakyatjatim.com – Mendiskusikan mengenai sejarah memang tidak akan pernah ada habisnya. Dilihat dari sudut pandang historis manapun dan disertai bukti otentik apa pun akan tetap semakin panjang. Mengingat, kota Surabaya adalah sebagai kota para pahlawan yang memiliki segudang nilai sejarah bangsa Indonesia.
Dunia internasional pun pernah dikejutkan dengan aksi heroik Arek Suroboyo, yang kala itu melakukan perlawanan dalam memukul mundur, serta mengusir para penjajah dan sekutunya. Sehingga mengakibatkan seorang Jendral besar dari Kerajaan Inggris terbunuh dalam peristiwa pada waktu itu.
Disamping itu, bertepatan bulan Juni ini adalah Bulan Bung Karno, hadir seorang narasumber dari Pimpinan DPRD Surabaya yaitu Drs. A. Hermas Thony, M.Si., selaku Wakil Ketua DPRD Surabaya di podcast Judes Indonesia.
Dalam podcast Judes di babak kedua sejak setelah diresmikan oleh Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono ini membicarakan kota Surabaya yang memiliki potensi besar sebagai tempat bersejarah.
Salah satu contoh tempat sejarah adalah kampung lawas Peneleh Surabaya, sebagai tempat saksi lahirnya tokoh perjuangan Bapak Pendiri Bangsa, yaitu Ir. Soekarno.
“Seorang Founding Father lahir di kota Surabaya, yaitu di Peneleh,” kata Drs. A. Hermas Thony, M.Si., Wakil Ketua DPRD Surabaya dalam podcast Judes babak kedua, Selasa (20/06/2023).
Dalam podcast Judes babak kedua ini, A.H. Thony (panggilan akrabnya) mengatakan, Ir. Soekarno merupakan figur besar Bangsa Indonesia. Menurutnya akan keliru jika tidak mengetahui bahwa kota Surabaya memiliki kawasan sejarah yang teramat banyak.
“Beliau itu adalah figur besar Bangsa Indonesia, maka ini keliru jika kita tidak mengetahui bahwa Surabaya memiliki kawasan sejarah yang amat banyak,” ucap Pimpinan DPRD yang pernah menjadi dosen di salah satu universitas ternama di Surabaya.
Selain kawasan Kembang Jepun, Ampel dan Jembatan Merah, menurut A.H. Thony kaitan dengan Peneleh itu sangat kuat. Dikarenakan di kawasan itu juga ditemukan banyak makam orang Belanda.
“Bertepatan juga saat ini adalah Bulan Bung Karno. Saya tertarik untuk menjadikan Peneleh sebagai kawasan sejarah tinggi. Karena budaya juang ini sangat penting bagi saya,” ujar A.H. Thony.
A.H. Thony mengatakan, kawasan Peneleh memang memiliki aura besar sebagai kawasan sejarah. A.H. Thony juga telah melihat Pemkot Surabaya sudah melakukan identifikasi sejarah. Termasuk merevitalisasi kawasan tersebut menjadi kawasan sejarah.
“Ini adalah Political Will dari Pemkot Surabaya yang harus kita support,” katanya.
Termasuk adanya situs dan artifak sejarah. Harus juga meningkatkan kesadaran masyarakat terkait revitalisasi, agar masyarakat ikut berperan aktif menghidupkan kawasan sejarah.
“Banyak para wisatawan dari luar negri yang penasaran dengan kawasan Peneleh,” kata politisi dari fraksi Gerindra ini.
Menurut A.H. Thony memang butuh strategi yang bagus untuk mengembangkan kawasan Peneleh sebagai tempat wisata sejarah. Dengan melakukan kerjasama Pentaheliks antar Pemkot, para Stake Holders, perguruan tinggi dan seluruh lapisan masyarakat Surabaya.
“Banyak perusahaan yang memiliki atensi terhadap kawasan Peneleh, yang konon katanya juga akan menggelar Festival Peneleh,” ungkapnya.
A.H. Thony menekankan, jangan sampai ada treatment yang keliru dari masyarakat terkait revitalisasi kawasan Peneleh yang bertepatan pada Bulan Bung Karno ini.
“Jika Impact kurang bagus untuk masyarakat Surabaya, maka lebih baik ditunda dulu,” tegasnya.
A.H. Thony mengaku selama ini juga telah memantau, bahwa upaya revitalisasi kawasan Peneleh sebenarnya sudah lama sekali direncanakan. Namun menurutnya tetap memerlukan peran aktif masyarakat dan juga perlu pendekatan secara Heritage.
“Peran aktif masyarakat memang sangat diperlukan. Perlu juga pendekatan secara Heritage,” katanya.
A.H. Thony berharap, revitalisasi ini adalah bukan hanya menjadikan kawasan Peneleh sebagai tempat destinasi wisata biasa saja. Melainkan juga sebagai tempat edukasi sejarah bangsa Indonesia.
“Harapan revitalisasi ini adalah bukan hanya menjadikan Peneleh sebagai tempat destinasi wisata. Melainkan juga sebagai tempat edukasi sejarah bangsa,” ujarnya.
“Agar para generasi bangsa tetap teredukasi sejarah, sehingga spirit juangnya tetap tumbuh sebagai Bangsa Indonesia di kota Pahlawan ini,” pungkas Drs. A. Hermas Thony, M.Si., selaku Wakil Ketua DPRD Surabaya.(why)