suararakyatjatim.com – Daftar pemilih tetap (DPT) wilayah Jawa Timur yang memiliki hak suara mengalami kenaikan signifikan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur mensosialisasikan penetapan DPT Jatim sebesar 31.402.842 pemilih.
Dari jumlah tersebut, Kota penyumbang terbesar jumlah pemilih, yakni Surabaya sebesar 2.218.586 pemilih. Kemudian disusul Kabupaten Malang sebanyak 2.054.178 pemilih. Kabupaten Jember di urutan ketiga, sebesar 1.972.216 orang, keempat Kabupaten Sidoarjo sebanyak 1.461.642 dan Kabupaten Banyuwangi di urutan kelima dengan jumlah DPT sebesar 1.341.678 pemilih.
Komisioner KPU Jatim, Nurul Amelia menjelaskan, DPT Pemilu 2024 untuk wilayah Jatim tersebut, di tentukan berdasarkan Data Pemilih Sementara (DPS) Sinkronisasi dengan DPS Hasil Perbaikan (DPSHP).
“Tahapan verifikasi data pemilih sudah berjalan sesuai tahapan dan sudah di lakukan pencocokan. Hasilnya jumlah DPT(Jatim) bertambah, tapi jumlah TPS(tempat pemungutan suara)-nya berkurang,” ujar Nurul di sela acara media gathering Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum 2024, di Kantor KPU Provinsi Jatim, Rabu(12/7/2023).
Nurul menjelaskan, jumlah TPS se Jatim di tetapkan sebanyak 120.666 TPS termasuk TPS Khusus yang berasal di Rumah Tahanan, Pondok Pesantren, Panti Sosial, Relokasi Bencana/konflik dan lain-lain.
“Untuk TPS khusus sebanyak 416 yang tersebar di 35 kabupaten/kota kecuali Blitar, kota Batu dan Magetan. Di tiga wilayah itu tidak mengajukan TPS Lokus(Lokasi Khusus),” jelasnya.
TPS Lokus ini, sambung Nurul, memang berdasarkan pengajuan dari wilayahnya masing-masing dengan persyaratan tertentu.
Ia menjelaskan, syarat mendirikan TPS Lokus yakni harus ada pengajuan yang terkonsentrasi, pihak yang bertanggung jawab dan memberikan data jumlah pemilih.
Kalau tiga unsur itu terpenuhi, maka KPU akan menyetujui. Seperti di Ponpes yang jumlah data pemilihnya ada yang pindahan dari luar Jawa dan daerah lain di Jawa Timur.
“Termasuk Ponpesnya Dimas Kanjeng dan Rumah Tahanan yang kami setujui untuk mendirikan TPS Lokus,” tambah mantan Komisioner KPU Surabaya ini.
Pada kesempatan yang sama Ketua KPU Provinsi Jawa Timur, Choirul Anam menyebutkan, TPS Lokus ini biasanya banyak pemilih yang berada di satu lokasi, tanpa bisa balik ke daerahnya masing-masing untuk mengambil hak suaranya.
“Seperti di Ponpes Lirboyo Kediri yang mengajukan TPS Lokus karena jumlah pemilihnya terdapat 25 ribu orang. Begitu juga di tempat lainnya,” tandas Choirul Anam.
TPS Lokus ini masuk dalam DPT Tambahan yang sudah ter rekap oleh KPU Provinsi Jawa Timur.
“DPT Tambahan ini cuma pemilih yang pindah lokasi untuk mencoblos saja. Jadi tidak merubah jumlah DPT Pemilu 2024 yang sudah di tetapkan oleh KPU Jatim,” pungkasnya.(why)