suararakyatjatim.com – Kepala Satpol PP Surabaya Muhamad Fikser menyebut total sebanyak sekitar 400 pedagang pasar tumpah di pasar keputran yang menganggu pedestrian dan sirkulasi pasar yang membuat ketidak kenyamanan jalan telah ditertibkan, Senin (14/08/2023).
Fikser mengatakan sebelumnya sejak Mei 2023 lalu, pihaknya sudah sering kali melakukan penertipan terhadap pasar-pasar tumpah, tetapi kejadian serupa, yakni ketidak tertiban yang menyebabkan terganggunya pedestrian di sekitar pasar masih saja terjadi. Sehingga, hari ini, Satpol PP bersama petugas gabungan, yakni: Kepolisian, Dishub, maupun jajaran samping lainnya kembali laksanakan penertiban tersebut.
“Sasaran kita pasar tumpah yang ada di Keputran. Kalau yang di dalam (pasar) tidak kita sentuh. Mereka (pedagang di dalam pasar, red) mengaku tidak laku karena pasar tumpah di luar yang juga memang mengganggu pengguna jalan,” tegasnya, usai Apel penertiban di Keputran, Senin (14/8/2023).
Meski penertiban ini untuk pasar tumpah, Fikser menerangkan bahwa pihaknya juga memfasilitasi para pedagang yang di badan jalan itu untuk mengikuti atau bergabung ke Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya, sehingga bisa berjualan di dalam pasar.
“Kurang lebih 400 sekian pedagang yang di badan jalan, kami tertibkan dan kami harap untuk pengalihan ini mereka juga untuk pedagang di PD Pasar Surya. Sudah kami diskusikan lewat korlap dan kita tawarkan demikian,” jelasnya.
Tak hanya itu, Fikser juga menjelaskan bahwa pedagang dari pasar tumpah itu bisa memilih untuk masuk ke dalam pasar mana saja. Terlebih lagi, Pemkot Surabaya memberikan beberapa kuota masing-masing stand di tiap pasar di bawah naungan PD Pasar Surya.
“Kita tak menghalau saja, tapi kita juga memberi solusi agar tetap bisa berdagang. Kita membuka berapa kuota masing-masing stand yang ada di pasar. Silahkan kalau mau masuk ke Keputran, ada kurang lebih 200 stand yang masih tersedia. Stand i Keputran Utara juga sudah kami siapkan,” jelasnya.
Lebih lanjut Fikser juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya akan fokus menertibkan pasar tumpah yang ada di Pasar Keputran. Selanjutnya, akan di lakukan pasar tumpah di tempat lainnya, seperti kawasan Pandegiling.
Menurutnya, alasan para pedagang pasar tumpah tetap berjualan di badan jalan karena lebih mudah menjadi rujukan lokasi para pembeli. Namun, Fikser tetap menegaskan bahwa hal tersebut menggangu pengguna jalan dan pedestrian.
“Kami ingin mengembalikan fungsi badan sebagai trotoar atau pedestrian sebagaimana mestinya. Kami juga memastikan pedagang yang ada di dalam mereka bisa berjualan dengan nyaman, Jadi tidak ada cemburuan,” pungkasnya.(why)