suararakyatjatim.com – Setelah tempat pemotongan dan kandang Babi tidak lagi digunakan, eks RPH Pegirian akan segera dirombak, kemudian ditata ulang menjadi Sentra Wisata Kuliner (SWK) di kawasan Wisata Religi Ampel.
Tujuan pemindahan RPH pemotongan dan kandang Babi ini merupakan bagian dari rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam melakukan penataan kawasan Wisata Religi Ampel.
Setelah bangunan cagar budaya itu diperbaiki dan dibersihkan seluruhnya, para pedagang yang berada di sekitar Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Semampir, akan dimasukkan ke dalam SWK tersebut.
Merespon rencana ini, Komisi B DPRD Surabaya mewanti-wanti agar pelaksanaan relokasi pedagang yang berada di pedestrian tetap didahului dengan sosialisasi.
Hal ini disampaikan Luthfiyah Ketua Komisi B, yang mengatakan bahwa rencana relokasi pedagang di area pedestrian juga menjadi pokok bahasan dalam rapat dengan beberapa OPD Pemkot Surabaya.
“Ya dalam rapat tadi ada rencana relokasi pedagang yang ada disana, untuk penataan kawasan wisata religi Ampel semakin bagus dan baik. Supaya kawasan wisata religi Ampel ini bisa terlihat semakin bagus dan baik ” ujar Luthfiyah. Kamis (29/2/2024).
Namun Luthfiyah meminta kepada Pemkot untuk melakukan sosialisasi secara persuasive, jika sudah direlokasi dan ditata dengan baik, maka pedagang bisa nyaman berjualan.
“Harus ada sosialisasi secara persuasif ke para pedagang yang ada di kawasan sana, Untuk tempat relokasinya selayak dan sebaik mungkin, supaya pedagang bersedia pindah ke tempat yang baru tersebut,” tutur Luthfiyah.
Sementara itu, Alfian Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappedalitbang Kota Surabaya Alfian mengatakan dalam rapat bersama komisi B terkait penataan kawasan wisata religi Ampel.
“Nantinya kami akan memfasilitasi para pengunjung agar lebih nyaman datang ke kawasan wisata religi Ampel,” ujar Alfian.
Pembangunan yang sudah dilakukan di kawasan wisata religi Ampel tahun 2023, pihaknya menyebut yaitu pedestrian dan PJU tematik
“Kita sesuaikan PJU di kawasan wisata Ampel dengan tema religi,” terang Alfian.
Selain PJU, lanjut ia juga pedestrian di kawasan wisata Ampel dengan yang sama yaitu religi
“Kami DSDABM juga membangun pedestrian di tahun 2023 di jalan Nyamplungan dan jalan KH Mas Mansyur demi menjaga keamanan dan kenyamanan para pengunjung terang Alfian.
Bahkan pemerintah kota Surabaya, kata ia, meminta kepada RPH untuk memindahkan pemotongan babi ke Banjarsugihan.
“Progres eks pemotongan babi ini nantinya teman teman dari dinas cipta karya akan membenahi agar pedagang bisa menempati,” papar Alfian.
Senada, Farida Fitri Aning Arumi kepala Bidang pemberdayaan usaha mikro Dinas Koperasi Kota Surabaya menambahkan pedagang makanan dan minuman akan lebih dahulu direlokasi
“Itu nanti bertahap dan harapannya bisa masuk semua ke lokasi yang baru ini,” ujarnya.
Untuk jumlah kapasitas pedagang yang menempati, pihaknya belum bisa menyebut karena akan mengikuti bagian perencanaan.
“Karena rombong rombong milik pedagang yang membuat juga dari dinas yang lain. Kalau harapan dari pedagang bisa masuk sebanyak banyaknya gitu,” pungkas Farida. (ADV/why)