November 25, 2024

Bahtiyar Rifa’i Disambati Warga Wonokromo Dampak Pembangunan TIJ Sejumlah Sumur Konvensional Kering

suararakyatjatim.com – Pada Reses perdana Tahun Sidang ke 1 dengan Masa Sidang ke 1 Tahun Anggaran 2024 ini, Bahtiyar Rifa’i menyasar masyarakat di wilayah Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo yang menjadi salah satu daerah pemilihannya, karena sebelumnya telah berhasil menghantarkannya kembali menuju kursi DPRD Surabaya untuk kali kedua di periode 2024-2029.

Bahtiyar Rifa’i yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya mengaku, saat bertemu dengan masyarakat setempat spontan disambati soal beberapa sumur konvensional yang hingga saat ini kondisinya kering, sejak adanya pembangunan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menuju Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang saat ini masih sedang berlangsung.

“Sumur itu telah digunakan warga selama berpuluh-puluh tahun. Selain itu, warga juga menyampaikan jika beberapa bangunan rumahnya mengalami retak-retak akibat proses pembangunan TIJ ini,” katanya kepada media ini, Jumat (01/11/2024).

Oleh karena itu, politisi dari Fraksi Gerindra ini akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait permasalahan ini yang ada di Pemkot Surabaya, agar bertujuan untuk mencari solusi terbaik terhadap persoalan yang dialami warga di Kelurahan Sawunggaling.

“Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan para OPD terkait dan pihak kelurahan, dan jika diperlukan nanti juga akan kita panggil semua pihak yang terkait untuk mencari solusi terbaik. Termasuk untuk rumah warga yang retak juga akan kita kawal untuk upaya perbaikannya,” jelasnya.

Diketahui, bahwa pembangunan tunnel atau terowongan penghubung Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menuju Kebun Binatang Surabaya (KBS) tersebut kini kondisinya sudah mencapai progres sebesar 80 persen lebih dan ditargetkan selesai tuntas pada akhir November 2024 ini.

Sementara itu, saat mendatangi warga Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo, Bahtiyar juga mendapati keluhan warga yang selama ini tidak pernah terlibat dalam keramaian Lapangan THOR (Tot Heil Onze Ribben), padahal banyak warga setempat yang menggeluti usaha UMKM.

“Ada juga di tempat lain di Kelurahan Darmo. Ada keluhan dari warga sekitar terkait lapangan THOR jika selama ada event di area lapangan tersebut bahwa UMKM sekitar tidak pernah dilibatkan. Nanti kami juga akan berkoordinasi dengan para OPD terkait,” tandasnya.(why)