November 25, 2024

APBD Rp 10,3 Triliun, DPRD dan Pemkot Dorong Pemulihan Ekonomi Warga Surabaya

Surabaya(suararakyatjatim) – Setelah Kota Surabaya ditetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersinergi DPRD Kota Surabaya mendorong pemulihan ekonomi di Kota Surabaya.

Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, Surabaya telah berstatus PPKM level 1 berkat perjuangan seluruh elemen masyarakat Surabaya.

“Kita bersyukur Surabaya berada di level 1, tentu perjuangan berikutnya memulihkan perekonomian di masyarakat,” kata Awi sapaan akrab Adi Sutarwijono, Selasa (9/11/2021).

Menurut Adi Sutarwijono, Anggota DPRD Kota Surabaya bersama tim anggaran Pemkot Surabaya dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) yang dihadiri oleh pimpinan dan anggota Badan Musyawarah telah berhasil menyepakati RAPBD Kota Surabaya Tahun 2022 sebesar Rp 10,3 triliun.

“Anggaran sebesar Rp 10,3 triliun, tentu kami dorong sebagai sinyal yang positif. Sebagai optimisme bahwa ekonomi Surabaya di tahun 2022 bakal bangkit dan pulih seperti sediakala,” harap dia kepada suararakyatjatim.com.

Lanjutnya, Bahkan pemulihan ekonomi Surabaya lebih kuat melihat kebersamaan antar partai politik. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersinergi dengan ketua partai-partai politik lainnya.

“Tentunya safari politik walikota Eri Cahyadi guna mencocokan pikiran dan gagasan terutama tentang program-program kerakyatan mendorong pertumbuhan, pemulihan ekonomi dan intervensif kebijakan sosial dan menopang bagi masyarakat mengalami kesulitan. Misalkan pemberian seragam gratis 46 ribu siswa SD dan SMP keluarga MBR, serta pemberian beasiswa bagi pelajar SMA/ SMK dan para santri/santriwati berstatus MBR,” ungkap legislator PDI Perjuangan di Gedung DPRD Kota Surabaya.

Dengan mempertahankan kebersamaan ini, menurutnya, kita akan lebih cepat dan kuat dalam menjalankan agenda pemulihan ekonomi di Kota Surabaya untuk pertumbuhan di tahun 2022.

“Salah satu pemulihan ekonomi yaitu sektor UMKM dan sektor informal menjadi perhatian yang sangat penting. Karena jumlah sektor itu cukuplah banyak di Surabaya,” pungkas dia.(why)