Surabaya, suararakyatjatim.com – Di tengah-tengah penanganan Covid-19 varian baru, pemerintah, DPR, KPU, dan Bawaslu memastikan pemilu serentak, yakni Pilpres, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota digelar pada 14 Februari 2024. Kepastian ini disambut antusias sejumlah parpol di Surabaya.
Bahkan, parpol -parpol sudah sejak dini memasang kuda-kuda demi meraup suara terbanyak. Di antaranya, Partai Demokrat.
Wakil Ketua Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya, M Machmud menegaskan partainya tidak akan leha-leha menghadapi kontestasi sengit 2024 mendatang.
“Partai kami terus berupaya meningkatkan kinerja para kader dan memanaskan mesin partai. Ini sangat penting untuk meraih kesuksesan Partai Demokrat pada Pemilu 2024, ” ujar Moch Machmud kepada suararakyatjatim.com.
Untuk persiapan Pileg 2024, Partai Demokrat Surabaya sudah memetakan dan sudah menyiapkan jago-jago di masing- masing dapil. Ini dalam rangka memenuhi target 12 kursi di DPRD Kota Surabaya yang telah dicanangkan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Lucy Kurniasari.
“Bu Lucy bilang target Partai Demokrat 12 kursi. Karena itu, kami menyiapkan jago di masing-masing dapil. Mereka sudah melakukan konsolidasi secara intens dengan partai, ” ungkap dia.
Lebih jauh, Machmud yang juga Ketua Fraksi Demokrat-NasDem DPRD Kota Surabaya ini berharap ada pemekaran dapil di Surabaya dan penambahan kursi di DPRD Kota Surabaya menjadi 55. Karena selama ini Surabaya yang memiliki 31kecamatan hanya memiliki 5 dapil. “Kami di Partai Demokrat ingin ada pemekaran dapil. Jika semula 5 dapil, menjadi 7 dapil. Ini sangat ideal, “tandas.
Mantan jurnalis ini menilai, kalau ada pemekaran dapil pada Pemilu 2024 akan lebih menarik. Kenapa demikian? Agar ketokohan, keterwakilan masyarakat terhadap DPRD-nya ini menjadi terikat.
Machmud memberikan contoh di dapilnya, dapil 5. Di dapil 5 ini, kata dia, ada sembilan kecamatan. Karena wilayahnya terlalu luas, banyak masyarakat yang tidak terwakili oleh DPRD-nya atau bahkan tak punya DPRD.
“Kalau dapil lebih banyak, maka wilayah akan menyempit. Dengan begitu, DPRD-nya akan benar-benar menjadi wakil masyarakat di wilayah tersebut,” tegas dia.
Dia mengakui, kalau di dapil 5 hanya ada empat kecamatan misalnya. Ini akan lebih mudah bagi anggota dewan untuk melayani masyarakat. Bahkan, perhatian terhadap masyarakat atau konstituen akan lebih terawat.
Soal prediksi jika dapil di Surabaya dimekarkan menjadi 7 dapil hanya akan menguntungkan parpol tertentu? Machmud menampik mentah-mentah pandangan seperti itu. Menurut dia, tidak ada parpol tertentu yang diuntungkan.
“Justru yang diuntungkan itu adalah rakyat. Tapi semua itu tergantung parpol masing masing,” ucap dia.
Artinya, kata Machmud, semua parpol punya potensi dan peluang yang sama untuk menambah kursi di DPRD Surabaya. Tapi yang terpenting keterwakilan rakyat dengan anggota dewan semakin ada ikatan.(why)