Surabaya (suararakyatjatim) – Terkait status eks lahan kereta api Pasar Turi 3 menggantung selama 8 tahun, DPRD Kota Surabaya meminta Pemkot Surabaya harus hadir segera mencarikan investor untuk membangkitkan kembali perekonomian Pasar Turi 3.
“Pasar Turi merupakan pasar legendaris dan ikonnya Surabaya. Pasar Turi juga jujukan semua dari penjuru mata angin. Mangkanya Pasar Turi mati sampai 8 tahun sangat ironis sekali,” kata Sekretaris Komisi B Mahfudz di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (17/9/2020).
Oleh karena itu, Mahfudz menegaskan, di sinilah dibutuhkan peran Pemkot Surabaya untuk memfasilitasi. Apakah pedagang butuh investor?. Maka pemerintah wajib hadir.
“Kalau pasar itu sudah mati sampai 8 tahun dan pedagang tidak bisa berjualan. Ya, ini yang salah Pemkot Surabaya,” Ungkapnya.
Lanjut Mahfudz, permasalahan ini meski ada kaitannya dengan PT KAI, namun harusnya bisa ada good will (kemauan) dari Pemkot Surabaya untuk memperbaiki.
“Saya yakin Pemkot bisalah. Dak usa saling ego-egoanlah. Artinya siapapun yang membawa pihak investor demi bangkitnya perekonomian Kota Surabaya. Kenapa harus rumit menentukan pengelolanya,” ujarnya.
Mahfudz mengaku, Membangkitkan Pasar Turi sangat membutuhkan energi besar. Pihaknya sepakat siapapun yang membawa investor kalau demi kebaikan pedagang eks Pasar Turi 3 tersebut.
“Intinya, siapapun yang mau jadi investor di sana, sudalah diijinkan saja. Apalagi ada kaitannya dengan PT KAI, toh juga mereka milik pemerintah. Kami minta saling support untuk mendukung perekonomian Surabaya,” tuturnya.
Lebih jauh, kata Mahfudz, jika permasalahan lahan eks kereta api Pasar Turi 3 dengan pedagang tidak menemui titik terang.
“Pedagang membutuhkan kami. Monggo, Komisi B siap memfasilitasinya. Apalagi 8 tahun bukan waktu yang pendek, ibarat penyakit sudah kronis. Mangkanya, apa yang dibutuhkan pedagang kita carikan solusi bersama-sama,” pungkasnya.(why)