Surabaya, suararakyatjatim.com – Kelompok Cipayung plus kota Surabaya yang terdiri dari mahasiswa HMI, PMII, GMNI, GMKI, IMM dan SEMMI menggelar aksi demo di depan kantor Balai Kota Surabaya. Mereka ingin bertemu Wali Kota Surabaya dalam menyampaikan tuntutannya.
Adapun beberapa poin tuntutan aksi tersebut:
1. Menolak kenaikan BBM. Apapun alasannya, kenaikan tersebut berdampak pada segala lini.
2. Menolak Kenaikan Minyak Goreng tentu semuanya rugi termasuk pelaku Ekonomi.
3. Menolak 3 Periode atau Pengunduran masa jabatan Presiden, Isu kenaikan BBM dan minyak goreng hanya sebuah gaya politik untuk memuluskan jalannya 3 Periode atau Pengunduran masa jabatan.
4. Menolak kebijakan kenaikan PPN.
5. Perlunya ada kajian ulang terhadap IKN oleh pemerintah terkait UU dan dan dampak sosial Bagi masyarakat sekitar dan dampak terhadap ekonomi Masyarakat saat ini.
“Kami ingin bertemu Pak Eri, tidak hanya mendengar suaranya di lampu merah, kami minta pemkot mengawal isu ini sampai ke pusat. Kita akan menunggu apa yang akan dilakukan pemkot sampai satu minggu ke depan. Kalau tidak ada kejelasan, kami akan kesini lagi,” kata salah seorang peserta aksi kepada suararakyatjatim.com,
“Saya harap Pak Wali Kota bisa menyelesaikan kasus ini, sebelum lebaran. Kalau tidak bisa, kami akan kesini lagi dengan kelompok yang lebih besar,” sambungnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua DPRD Surabaya menemui para peserta aksi dan duduk bersama di halaman Balai Kota.
“InsyaAllah akan saya kawal dan akan saya sampaikan kepada Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah Pusat. Terkait minyak goreng, kebijakan ini adalah kebijakan pusat, tugas kita mengawasi dan mengawalnya supaya tersalurkan ke pasar-pasar,” kata Eri.
Senada dengan itu, Ketua DPRD Kota Surabaya juga menemui peserta demo dan akan mengawal aspirasi masyarakat.
“Kita bertemu Pak Wali Kota memberikan jaminan akan kebijakan yang pro rakyat, DPRD akan mengawal Pemkot. Melalui saluran legislatif, juga kita semua berharap situasi saat ini dililit masyarakat surabaya bisa ditangani sebaik-baiknya,” pungkasnya.(why)