suararakyatjatim.com – Banjir rob menggenangi sejumlah wilayah di pesisir Surabaya dan sekitarnya, antara lain di Kecamatan Rungkut dan Gunung Anyar pada Senin (13/6/2022) Pagi. Air pasang itu mencapai daratan dengan ketinggian 20-40 sentimeter.
Selain karena tingginya intensitas hujan, adanya air rob dan fenomena La Nina juga menjadi penyebab terjadinya genangan tersebut.
Sejumlah aktivitas pun terhambat seperti halnya para orang tua yang mengantar anak-anaknya ke sekolah. Tidak jarang pengendara yang nekat menerobos banjir pun mengalami mogok sebab mesin terendam air.
Menerima laporan itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti lantas turun memantau langsung kondisi banjir di daerah Medokan Semampir, Sukolilo. Ketinggian air mencapai betis orang dewasa.
Pimpinan DPRD Surabaya tersebut memberikan apresiasi kepada para petugas dari Kecamatan, Kelurahan, Satpol PP, Dishub, hingga Linmas yang telah sigap membantu memperlancar aktivitas warga.
Reni menyebutkan para pihak tersebut terjun langsung membantu warga yang kesulitan melintasi jalan.
“Diantaranya tadi mobil Satpol PP dipake untuk numpang anak-anak pergi sekolah,” sebut Reni.
Tidak ketinggalan, politisi PKS ini juga turut menerobos genangan air untuk membantu dua orang ibu-ibu yang terjebak banjir setelah turun dari perhentian bus suroboyo.
Diketahui, dua lansia yang hendak pergi ke gereja tengah kebingungan sebab kesulitan menjangkau gereja yang berlokasi di Nginden Intan karena terjebak banjir. Kondisi demikian kemudian membuat Reni menerjang banjir untuk segera membantu dan mengantar warga tersebut menggunakan mobil dinasnya.
Sesampai di lokasi tujuan, kedua ibu tersebut dengan wajah lega itu pun berkali-kali menyampaikan rasa terima kasih lantaran telah ditolong Legislator PKS tersebut.
Sementara itu menanggapi banjir yang menimpa sebagian wilayah di Kota Surabaya ini Reni pun berharap bahwa sistem pengendalian banjir di Kota Surabaya dapat terus diupdate dan terus dilakukan perbaikan.
“Sehingga apapun kondisi intensitas hujan dan air laut pasang mampu meminimalisir genangan yang tinggi dan lama itu bisa disolusi,” katanya.
“Solusi sistemik pengendalian dan penanganan banjir harus terus dilakukan. Masih jadi PR untuk kota kita,” pungkasnya.(why)