Surabaya (suararakyatjatim) – Warga terdampak pandemi covid-19 di Surabaya hingga saat ini belum tercover bantuan Pemerintah. Baik pemkot, Pemprov, maupun pusat. Bahkan ada warga yang jelas-jelas masuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) banyak yang belum mendapat bantuan.
Kondisi ini hampir merata di seluruh wilayah Surabaya. Tidak terkecuali di wilayah Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Saat menggelar reses pada 24 Oktober lalu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah menjadi tempat curhat sekaligus tempat berkeluh kesah saat warga dihantam pandemi.
Sebagai warga terdampak corona, mereka mengeluhkan realisasi bantuan dari Pemerintah. Baik dari Pemkot, provinsi, maupun pusat. Meski mereka ber-KTP Surabaya, namun hingga kini belum menerima bantuan.
“Ini harus menjadi perhatian serius Pemkot. Mereka warga ber-KTP Surabaya dan saya melihat sendiri kondisinya. Mereka selayaknya masuk MBR secara sistem dan mestinya penerima bantuan,” kata Laila, Minggu (1/11/2020).
Namun kenyataan di lapangan, bantuan baik bantuan sosial tunai, maupun bantuan sembako dan bantuan lainnya sebagian besar warga tidak menerima. Realita itu ditemukan Laila saat menggelar reses di sejumlah wilayah.
Politisi perempuan PKB ini menggelar reses untuk menjaring dan menampung aspirasi warga Dapil pemilihan Laila. Sejumlah warga mengakui bahwa selama pandemi, mereka belum mendapat bantuan yang terkait dangan penanggulangan pandemi corona.
Laila segera berkoordinasi dengan Pemkot dalam hal ini Dinsos. Terutama warga MBR atau warga tedampak corona seperti yang tekena PHK atau yang tak lagi bisa jualan.(why)