suararakyatjatim.com – Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, berhasil masuk dalam lima besar Kelurahan Berprestasi Tingkat Regional II Tahun 2024 untuk wilayah Jawa-Bali. Prestasi ini mengantarkan Jemur Wonosari ke tahap Klarifikasi Lapangan yang dilakukan oleh Tim Penilai.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, menyambut hangat kedatangan Tim Penilai di Kantor Kelurahan Jemur Wonosari pada Jumat (23/8/2024).
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi mengapresiasi keberhasilan Jemur Wonosari. Ia berharap, prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh jajaran kelurahan untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Saya selalu sampaikan bahwa prestasi itu bukan tujuan dari hidup kita, tapi pretasi itu adalah hasil dari apa yang sudah kita lakukan dengan selalu menjalankan Khoirunnas Anfa’uhum Linnas (Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain),” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri juga memaparkan sejumlah program pengentasan kemiskinan yang telah dijalankan di Surabaya, termasuk di antaranya adalah Kampung Madani. Dimana warga yang mampu membantu mereka yang kurang mampu di kampung tersebut.
“Jadi di Kampung Madani, jika ada orang yang memiliki rezeki berlebih, maka dia membantu warga yang tidak mampu di kampung itu,” ujarnya.
Selain itu, dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, Pemkot Surabaya memanfaatkan lahan idle di berbagai wilayah. Termasuk di wilayah Jemur Wonosari yang dimanfaatkan untuk program padat karya seperti budidaya perikanan, peternakan hingga hidroponik.
“Jadi lahan aset pemerintah kota tidak kita biarkan menjadi lahan tidur. Lahan-lahan itu dimanfaatkan oleh warga salah satunya untuk hidroponik, dan hasilnya digunakan masyarakat sekitar,” paparnya.
Pelayanan publik dan pembangunan sumber daya manusia juga menjadi fokus Pemkot Surabaya, yang diwujudkan melalui kegiatan di Balai RW. Di Kota Surabaya, Balai RW telah menjadi pusat pelayanan dan kegiatan masyarakat, termasuk pelayanan administrasi kependudukan dan program kesehatan “Satu RW Satu Nakes”.
“Saya selalu katakan bahwa seluruh pelayanan dan kegiatan itu harus digerakkan di Balai RW. Ada Sinau dan Ngaji bareng, kegiatan PKK hingga PAUD itu kita lakukan di Balai RW. Karena Balai RW ini merupakan ujung tombak peradaban dan perubahan di masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai Kelurahan Berprestasi Regional II, Otto Sugiharto Prakoso mengucapkan selamat kepada Jemur Wonosari atas pencapaiannya. Dari 2.879 kelurahan di wilayah Jawa-Bali, Jemur Wonosari berhasil masuk lima terbaik.
“Ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen, mulai dari kelurahan, masyarakat, hingga pemerintah kota dan provinsi,” ujar Otto Sugiharto.
Otto menjelaskan bahwa lomba desa dan kelurahan ini merupakan evaluasi terhadap perkembangan desa/kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan. Pada tahun ini, penekanan lomba meliputi beberapa hal, termasuk inovasi tata kelola pemerintahan, pemanfaatan potensi sumber daya hingga inovasi pelayanan publik.
“Lomba desa dan kelurahan tahun 2024 mengusung tema ‘Wujudkan Masyarakat Sejahtera melalui Belanja Desa dan Kelurahan yang Berkualitas’,” jelasnya.
Sedangkan tahapan penilaian, meliputi administrasi, klarifikasi lapangan, pemaparan atau presentasi calon hingga penetapan juara. Nah, saat ini, Jemur Wonosari memasuki tahapan penilaian klarifikasi lapangan.
“Penilaian ini untuk menilai kesesuaian data dan informasi yang disampaikan dalam dokumen dengan kondisi real yang ada di lapangan. Serta menitikberatkan kepada menggali lebih dalam terkait potensi keunggulan dan inovasi yang ada di lokasi,” jelasnya.
Dalam tahap Klarifikasi Lapangan Penjaringan, Tim Penilai meninjau langsung beberapa titik lokasi yang ada di wilayah Jemur Wonosari. Mulai dari Taman Teman, kebun pisang, budidaya ikan nila hingga peternakan. “Harapan kami kelurahan Jemur Wonosari menjadi yang terbaik,” pungkas Mohamad Yasin, Lurah Jemur Wonosari Surabaya.(*di/why)